- Back to Home »
- Surga di Jawa Barat
1. Curug Malela
Lokasi
Terletak di perbatasan dengan Kabupaten Cianjur tepatnya di Kampung
Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat,
Propinsi Jawa Barat.
Peta dan Koordinat GPS: 7° 00' 38.01" S 107° 12' 22.00" E
Curug Malela memiliki ketinggian sekitar 60-70 m dan lebar 50 m dengan
hulu sungai berasal dari lereng utara Gunung Kendeng yang nantinya
mengalir membentuk jaringan sungai Cidadap dan bermuara ke Cisokan.
Airnya sangat deras dan bila sedang beruntung kita dapat menyaksikan
ratusan ekor monyet ekor panjang (macaca pasciscularis) sedang minum air
di bawah Curug Malela.
Curug Malela merupakan air terjun paling atas dari rangkaian tujuh air
terjun sepanjang 1 km. Urutannya adalah Curug Malela, Curug Katumiri,
Curug Manglid, Curug Ngebul, Curug Sumpel, Curug Palisir dan ditutup
dengan Curug Pameungpeuk. Semua terletak di desa Cicadas, Kecamatan
Rongga, Kabupaten Bandung Barat.
Setiap air terjun tersebut memiliki kekhasan tersendiri. Curug Malela
memiliki air terjun yang terpisah saat jatuh dengan 5 jalur yang ada.
Curug Katumiri pada pukul 8-9 bisa memperlihatkan pelangi di badan air
terjun. Curug Ngebul adalah kebalikan dari Curug Malela, yaitu air yang
jatuh justru berkumpul sehingga menimbulkan efek kabut dan suara yang
menggelegar.
Sebenarnya di kawasan ini (Kecamatan Rongga masih ada beberapa curug
yang indah dan layak dikunjungi. Seperti Curug Buana, Curug
Cilinggapayung dan Curug Nyandung. Sayangnya untuk mencapai kedua tempat
itu harus melalui medan yang berat dan rusak.
Aksesbilitas
Ada dua jalur untuk mencapai Curug Malela ini, yaitu jalur melalui
Sukabumi atau Cianjur, dan jalur dari Bandung atau Cimahi yang umumnya
diambil karena mudah.
Jika perjalanan dari kota Cimahi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
curug sekitar 3 jam an. Dari Cimahi perjalanan melalui daerah Batujajar,
lalu kota Kecamatan Cihamelas dan Cililin. Jalan yang dilalui umumnya
berkelok namun kondisinya mulus. Setelah melewati Cililin, selanjutnya
memasuki kota Kecamatan Sindangkerta, Bunijaya, Gunung Halu, dan
perkebunan teh Rongga.
Selepas dari Kota Kecamatan Rongga, sekitar 8 km dari lokasi curug,
Kondisi jalan berubah menjadi berbatu dengan tanjakan curam. Memasuki
Desa Cicadas, untuk menuju lokasi curug tidak ada papan penunjuk arah.
Setelah memarkir kendaraan di kampung terakhir, perjalanan dilanjutkan
dengan berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 2 km. Jalan yang dilalui
adalah jalan setapak dengan kontur naik turn.
Bila menggunakan kendaraan umum dari Bandung, perjalanan bisa dimulai
dari Terminal Ciroyom menggunakan bis antar kota dengan rute menuju Buni
jaya yang melewati Ciroyom, Cililin, Sindang Kerta, Gunung Halu dan
Rongga dengan waktu tempuh sekitar 3-4 jam. Atau dari Terminal Leuwi
Panjang menggunakan bis dengan jurusan Cimahi atau Cililn, kemudian
lanjutkan dengan angkot ke Bunijaya.
Tiba diterminal Bunijaya perjalanan dilanjutkan ke Desa Cicadas dengan
menggunakan ojek sejauh kurang lebih 12 km menyusuri tebing dan jurang
dengan kondisi jalan yang berbatu (off road) dan berliku-liku penuh
dengan tikungan tajam. Ongkos Ojek hingga ke Desa Cicadas ini sebesar Rp
4000 untuk sekali antar.
Setelah itu dari pinggiran Desa Cicadas dilanjutkan dengan berjalan kaki
3 - 4 km melalui jalan setapak membelah hutan, menyusur sawah dan
beberapa turunan yang curam bahkan menyisir jurang. parkir mobil yang
berjarak sekitar 2 km dari lokasi Curug atau sekitar satu jam. .
Ini fotonya gan saya ambil dari berbagai sumber
2. Sungai Citumang
Obyek wisata alam Citumang merupakan obyek wisata yang memiliki daya
tarik khusus, yaitu sungai Citumang yang mengalir membelah hutan jati
dengan airnya yang bening kebiruan. Tepian sungai yang terdiri dari
ornamen batu-batu padas dengan relung dalam dihiasi relief alam dan
aliran sungai yang menembus ke dalam goa. Keheningan alam akan Anda
jumpai disini. Musik alami berupa gemercik air sungai, bisikan angin
sepoi yang menyelinap di antara pepohonan dan suara satwahutan yang tak
pernah sepi. Obyek wisata ini terletak di Desa Bojong Kecamatan Parigi
Ciamis, berjarang lebihJalan menuju lokasi kurang 15 km dari Pangandaran
ke arah barat. Atau sekitar 4 km dari jalan raya Pangandaran -
Cijulang. Jarak seluruhnya dari kota Ciamis sekitar 95 km.
Aksebilitas
Dapat dicapai dengan kendaraan umum jurusan Cijulang, dilanjutkan dengan
kendaraan ojeg, disambung dengan jalan kaki menelusuri tepi sungai dan
kebun pendudukan sepanjang 500 meter.
Sisi lain Citumang
Setelah melewati pintu masuk, kurang lebih 300 meter perjalanan yang
harus Anda tempuh menuju titik tujuan. Sambil berjalan menuruh lokasi,
perlu Anda ketahui bahwa nama Citumang berasal dari legenda tentang
seekor buaya buntung, Si Tumang. Begitu kuatnya kepercayaan penduduk
akan kehadirna buaya buntung tersebut sehingga sampai sekarang
meninggalkan nama yang melekat kuat menjadi nama sungai. Versi lain
kisah Citumang, berasal dari Cai (Bhs. Sunda = air) yang numpang (cai
numpang) yang berkaitan dengan adalah air sungai yang mengalir di bawah
tanah. Kata cai numpang ini seiringAir yang bening menanti
Andaperjalanan waktu lama-lama berubah menjadi Citumang.
Fotonya gan
Warna air sungainya hijau toska gan
3. Situ Gunung
Situ Gunung terletak di kaki Gunung Pangrango, Kecamatan Kadu Dampit
lebih kurang 16 Km sebelah Barat laut kota Sukabumi, dengan luas 120 ha
dan ketinggian 850 M dpl. Jalan berkelok, diantara pohon Pinus dan Damar
mengantar Anda memasuki area danau Situ Gunung, sambil merasakan
sejuknya udara gunung, Anda dapat berjalan-jalan mengitari danau,
melihat canda ria fauna yang ada seperti lutung, monyet, surili dan
satwa lainnya. Untuk Anda yang hobi memancing, disini sering diadakan
perlombaan memancing.
Terdapat Curug Cimanaracun, yang merupakan sumber air danau Situ Gunung
yang dapat ditempuh lebih kurang 1,5 Km dari danau. Selain itu terdapat
juga Curug Sawer. Ditempat inilah Anda dapat beristirahat menikmati
gemericik air curug Sawer, sambil berkemah dengan berbagai tingkat
fasilitas sesuai keinginan pengunjung.
Romantika pegunungan di malam hari dengan munculnya satwa hutan, dapat
Anda alami jika bermalam di Situ Gunung. Penginapan yang cukup nyaman
dan tenang dengan fasilitas AC, water heater bahkan ruang tamu dan
gazebo telah tersedia disini guna memanjakan Anda yang akan bermalam di
lokasi wisata Situ Gunung.
Situ Gunung menurut ane Ranu Kumbolonya Jawa Barat, Ini Fotonya Gan, ane ambil dari berbagai sumber
4. Curug Cikaso
Lokasi
Kampung Ciniti, Desa Cibitung, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Jawa Barat.
Peta dan Koordinat GPS: 7° 21' 40.13" S 106° 37' 3.88" E
Curug Cikaso sebenarnya bernama Curug Luhur, mengalir dari anak sungai
Cikaso yang bernama Cicurug. Tapi oleh kebanyakan orang, curug ini lebih
dikenal dengan nama Curug Cikaso. Curug Cikaso terbentuk dari tiga
titik air terjun yang berdampingan dalam satu lokasi dengan di bagian
bawahnya terdapat kolam dengan warna
airnya hijau kebiru-biruan. Kedua titik air terjun dapat terlihat dengan
jelas sedangkan yang satu agak tersembunyi dengan tebing yang menghadap
ke timur. Masing-masing air terjun mempunyai nama masing. Yang kiri
bernama Curug Asepan, tengah bernama Curug Meong dan kanan bernama Curug
Aki. Ketiga curug ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter dengan lebar
tebingnya sekitar 100 m.
Berkunjung ke Curug Cikaso sebaiknya dilakukan pada pagi hari karena
bias sinar matahari yang baru terbit akan tercipta dengan jelas dari
butir-butir halus cipratan air terjun. Sebaiknya menggunakan jasa
pemandu yang tersedia agar tidak tersesat karena untuk menuju lokasi
curug ini tidak ada petunjuk jalan. Biaya jasa pemandu berkisar Rp 50000
- 70000.
Di kawasan ini juga terdapat curug yang lain yaitu Curug Calem, Curug
Cikatomas dan Curug Cigangsa yang berjarak tempuh ± 30 menit atau
sekitar 10 km.
Aksesbilitas
Berjarak tempuh sekitar 8 kilometer dari Surade, 15 kilometer dari
Jampang Kulon, 30 kilometer dari Ujunggenteng, dan sekitar 110 kilometer
dari Kota Sukabumi. Atau +/- 70 km dari Palabuhanratu. Umumnya
perjalanan menuju Curug Cikaso diawali dari kota kecil Surade yang
memakan waktu tempuh sekitar setengah jam (berjarak tempuh sekitar 8 km)
dengan kendaraan roda dua atau empat hingga tiba di pertigaan Jalan
Cikaso dengan kondisi jalan yang berliku dan beraspal baik, namun di
akhir perjalanan akan ditemui kondisi jalan mulai berbatu.
Bagi yang menggunakan kendaraan umum dapat naik angkot dari kota Surade
dengan rute Surade - Cikaso. Tarif angkot ini Rp 6000 per orang. Turun
di Jalan Raya Cikaso, di simpang tiga menuju curug.
Dari Simpang tiga (sebagai jalan masuk dan juga tempat parkit bagi yang
membawa kendaraan) ini perjalanan diteruskan dengan berjalan kaki
sekitar 2 km menuju lokasi melewati pematang sawah dan ladang penduduk.
Atau juga bisa menumpang truk pasir yang biasa lewat menuju curug ini.
Selain itu dapat juga menggunakan sampan dengan menyusuri sungai Cikaso.
Sampan ini banyak tersedia di sekitar Jembatan Cikaso. Waktu tempuh
sekitar 15 menit dari warung dekat pertigaan atau persimpangan jalan
menuju Curug Cikaso dan Curug Cigangsa. Harga sewa sampan sekitar Rp.
70.000/sampan (untuk 12 penumpang). Setelah sampai di dekat tepian
daratan menuju curug, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki
menyusuri jalan setapak sejauh 100 m hingga tiba di lokasi curug.
Fotonya gan
Panorama Curug Cikaso
Situ Cisanti
Situ Cisanti, terletak di kaki Gunung Wayang,sekitar 60 kilometer
sebelah selatan Kota Bandung dapat ditempuh oleh kendaraan sekitar 2-3
jam.
Jika Anda termasuk salah satu yang mulai kehilangan harapan akan
pulihnya Sungai Citarum, sungai terbesar dengan panjang 269 kilometer
yang membelah 12 kabupaten dan kota di Propinsi Jawa Barat ini, maka
datanglah berkunjung ke Situ Cisanti. Ibarat mata air yang terus
mengalir, harapan akan pulihnya Sungai Citarum berangsur-angsur pulih
kembali di sini.Tentu saja, hal ini juga berlaku bagi Anda yang ingin
berwisata melepas kepenatan di akhir pekan.
Situ Cisanti termasuk ke dalam area Perum Perhutani di kampung Pejaten
Desa Tarumajaya, kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Di kawasan
terdapat tujuh mata air yaitu Pangsiraman, Cikoleberes, Cikawedukan,
Cikahuripan, Cisadane, Cihaniwung dan Cisanti. Tujuh mata air ini
mengalir ke Situ Cisanti sebelum mengalir ke Sungai Citarum dan berakhir
di Laut Utara Jawa, yaitu di Muara Gembong Bekasi.
Berjalan mengitari Situ Cisanti seluas sekitar 10 hektar di kaki Gunung
Wayang (1800 meter) menghirup udara sejuk dan menikmati kehijauan di
sekeliling adalah kegiatan yang menyenangkan untuk dilakukan di kawasan
ini. Selain itu, duduk-duduk di pinggir situ, atau kalau Anda berani dan
tahan dingin, maka Anda dapat bergabung dengan para pencari lumut,
ikan, remis atau kijing yang hidup di situ Cisanti, menceburkan diri ke
air situ yang dingin.
Pemandangan Situ Cisanti di pagi hari
Berperahu di Situ Cisanti
Situ Cisanti di sore hari. Untuk penggemar fotografi, pagi dan senja di daerah ini menarik untuk objek foto.
Pantai Madasari
Pantai ini menyajikan panorama alam yang spesifik dengan pulau-pulau
kecilnya berpadu dengan hijaunya datan masawah, dan dihiasi pula oleh
batu-batu karang yang unik , dengan pantainya yang landai.
Disekeliling objek ditumbuhi pepohonan hijau dengan hamparan dataran,
serta didalamnya terdapat jalan setapak yang dapat ditempuh dengan
berjalan kaki menuju objek wisata pantai Batukaras. Terletak di desa
Masawah Kecamatan Cimerak +20 km Dari Green Canyon ke arah selatan,
dapat dijangkau dengan berbagai jenis kendaraan atau sekitar 40 km dari
Pantai Pangandaran
Berhubung pantai Madasari ini bukan pantai wisata, jadi agak susah
menemukan toilet, rumah makan apalagi hotel. Saat ini pengunjung pantai
Madasari kebanyakan adalah orang Bule yang mau selancar saja. Dengar
kabar katanya nanti akan dibangun jalan dari pantai Batukaras ke pantai
Madasari. Kalau jalan itu jadi terealisasi, saya yakin pantai Madasari
ini akan jadi tujuan wisata alternatif yang layak di kunjungi bagi
wisatawan lokal, selain pantai Pangandaran tentunya.
Gimana gan, indah bukan? Mudah2an agan semua bisa pergi ke tempat indah ini, dan maaf kalo thread ane masih agak acak2an,